Bedah Kitab Maqashid As-Shaum

Pelaksanaan FGD Kaisar oleh Al Azhar Yogyakarta Boarding School
BEDAH KITAB MAQASHID AS-SHAUM KARYA SYAIKH IZZUDIN IBN ABD AS-SALAM
Kitab Maqashid as-Shaum karya Syaikh Izzudin Ibn Abd as-Salam merupakan kitab fikih ibadah dengan genre baru, yaitu menggunakan pendekatan filosofis dalam pembahasannya. Dalam uraian bab-babnya penulis melakukan integrasi trilogy ajaran Islam, yaitu akidah, akhlak dan fikih. Penjelasan tentang puasa tidak hanya didekati dengan pendekatan legal saja (fiqh oriented), tetapi juga menguraikan aspek akidah (spiritualitas) dan akhlak (moralitas). Dengan memadukan ketiga aspek tersebut pembaca akan mendapatkan pengetahuan yang komprehensif tentang ibadah puasa. Materi yang dikaji bukan hanya tentang puasa Ramadhan, tetapi juga ibadah puasa secara umum, termasuk puasa sunnah.
Demikian paparan dari Dr. Ali Sodiqin, M.Ag, Dosen sekaligus Ketua Prodi S3 Ilmu Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada acara Focu Group Discussion Kajian Islam Ramadhan (Kaisar) yang diselenggarakan oleh Al Azhar Yogyakarta Boarding School. Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, 24 Maret 2022, bertempat di lantai 4, Gedung Putra Al Azhar Yogyakarta Boarding School, mulai dari jam 10.00 hingga selesai. Peserta kegiatan ini adalah Manager Pendidikan, Para Kepala Bidang, dan Ustaz Ustazah Al Azhar Yogyakarta Boarding School. Acara dibuka oleh Manager Al Azhar Yogyakarta Boarding School, Cecep Jamaludin, MPd dan bertindak sebagai moderator adalah Nuriana Irfan, S.Pd, Koordinator Bidang Ta’lim. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan bedah kitab Maqashid as-Shaum karya Syaikh Izzudin Ibn Abd as-Salam, yang akan digunakan sebagai materi pada kegiatan Kajian Islam Ramadhan (Kaisar) yang rutin diselenggarakan di setiap bulan Ramadhan.
Dari sisi kontennya, Kitab Maqashid as-Shaum berisi 10 bab, yaituBab 1: Hukum Puasa, Bab 2: Keutamaan Puasa, Bab 3: Etika Puasa, Bab 4: Larangan dalam Puasa, Bab 5: Lailatul Qadar, Bab 6: Amalan Utama dalam Puasa Ramadhan, Bab 7: Puasa Syawal, Bab 8: Puasa Mutlak, Bab 9: Puasa Sunnah, dan Bab 10: Hari-hari yang Dilarang Berpuasa. Dalam proses pembelajaran kitab ini kepada peserta Kaisar, Dr. Ali Sodiqin memberikan tiga masukan penting:
Pertama, perlunya menekankan pengintegrasian antara aspek akidah, akhlak, dan fikih dalam proses pembelajarannya. Hal ini terutama ketika membahas Bab I (hukum puasa), 2 (Fadhilah Puasa), 7 (Puasa Sawal), 8 (Puasa Mutlak), 10 (Hari-hari yang dilarang berpuasa). Tujuannya adalah agar peserta memiliki pemahaman yang komprehensif tentang puasa sehingga terbentuk karakter Shaa-im. Dengan model pembelajaran seperti itu diharapkan peserta melakukan puasa bukan sekedar untuk memenuhi kewajiban saja, tetapi dilandasi oleh keyakinan bahwa itu perintah Allah SWT dan berdampak pada perubahan perilaku kesehariannya.
Kedua, Pembelajaran diarahkan untuk membangun kesalehan individu dan sosial dari peserta. Hal ini terutama ditekankan pada pembahasan Bab 3 (Etika Puasa), Bab 4 (Larangan dalam berpuasa), Bab 6 (amalan utama di bulan Ramadhan), Bab 7 (Puasa Sawal). Tujuannya adalah membangun kepekaan sosial untuk menumbuhkan solidaritas sosial, kesetaraan sosial, sebagai perwujudan muslim yang rahmatan lil ‘alamiin. Para peserta perlu diasah ketrampilan sosialnya, sehingga pengetahuan mereka tentang puasa dapat membentuk life style kehidupannya sekaligus menjadi karakter kemanusiaannya.
Ketiga, perlu mengkorelasikan antara aspek agama dengan sains (medis misalnya). Hal initerutama ketika membahas Bab 2 (Keutamaan Puasa), Bab 5 (Lailatul Qadar), Bab 9 (Puasa Sunnah). Tujuannya adalah agar peserta memiliki pemahaman bahwa agama membimbing rasionalitas manusia, agama dan akal tidak bertentangan. Para peserta memahami agama secara logis, sehingga ketika melaksanakan ibadah puasa didasari oleh self-awareness akan pentingnya ajaran agama bagi kebaikan kehidupannya.
Di akhir pemaparannya, narasumber menyampaikan hal-hal penting yang harus dipersiapkan oleh para Ustaz dan Ustazah yang akan mendampingi peserta dalam kegiatan Kaisar tersebut. Para Ustaz Ustazah harus melakukan pengayaan literasi tentang puasa dari berbagai aspeknya; aspek keimanan, aspek etika, aspek hukum, aspek sosial, aspek sains dan sebagainya. Hal ini akan memperluas wawasan para pendamping dan mendukung proses pembelajaran dan pengintegrasian nilai puasa kepada para peserta. Sebelum proses pembelajaran perlu menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui Kajian Islam Ramadhan, yang meliputi aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Hal penting lainnya adalah membangun kesamaan visi tentang metode dan strategi pembelajaran yang: kreatif, inovatif, menyenangkan, menumbuhkan curiousity, dan sebagainya.