Riset Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa

Tim Peneliti mengunjungi kantor berita Antara News Bali

Tim Peneliti mengunjungi kantor berita Antara News Bali

Tim Peneliti mengunjungi kantor berita Antara News Bali

Tim Peneliti mengunjungi kantor berita Antara News Bali

Tim Peneliti mengunjungi kantor berita Antara News Bali
RISET KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA
Salah satu misi Program Studi S3 Ilmu Syariah adalah mengembangkan budaya ijtihad dalam penelitian ilmu syariah secara multidisipliner yang bermanfaat bagi kepentingan akademik, masyarakat, dan lingkungan. Misi ini kemudian diturunkan dalam capaian pembelajaran Prodi, terutama dalam aspek ketrampilan umum. Dalam kurikulum Prodi S3 Ilmu Syariah, disebutkan bahwa outcome learning dari aspek ketrampilan umum diantaranya adalah: (1)mampu menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/gagasan ilmiah, dan memberikan kontribusi pada pengembangan, serta pengamalanilmu syari’ahyang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora, dengan menghasilkan penelitian ilmiah berdasarkan metodologiilmiah, pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif; dan (2)mampu menyusun penelitian interdisiplin, multidisiplin atau transdisiplin, termasuk kajian teoritis dan/atau eksperimen pada bidangilmu syari’ahyang dihasilkannya dalam bentuk disertasi, serta mempublikasikan tulisan pada jurnal ilmiah internasional terindeks. Rumusan outcome learning tersebut dijabarkan dalam beberapa bahan kajian yang kemudian diwadahi dalam beberapa matakuliah, seperti: Hukum Islam dan Teori-teori Sosial, Metode Penelitian Hukum Islam, dan Academic Writing dan Publikasi Jurnal Internasional terindeks.Pengembangan keilmuan prodi diarahkan pada pengembangan dan pembaruan teori dan metodologi hukum, yang memiliki kontribusi dalam pemecahan masalah-masalah hukum Islam kontemporer. Implementasi dari pengembangan keilmuan tersebut, prodi memiliki 3 (tiga) konsentrasi yaitu: Hukum Keluarga Islam, Hukum Bisnis Islam, Politik Hukum Islam, dan Hukum Jinayat.
Penguasaan terhadap capaian pembelajaran diukur dengan kemampuan mahasiswa melakukan penelitian, menuliskan laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya dalam jurnal nasional maupun internasional. Oleh karena itu, Prodi S3 Ilmu Syariah menyusun road map penelitian agar terdapat kesinambungan antara kurikulum dengan penelitian yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa. Dengan demikian hasil penelitian dosen dan mahasiswa dapat menjadi referensi atau bahan ajar bagi matakuliah tertentu sesuai dengan objek kajiannya. Untuk kepentingan itu, maka Prodi mendorong dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian secara kolaboratif. Seperti halnya yang dilakukan oleh Dr. Ali Sodiqin, M.Ag, dosen dan sekaligus ketua Prodi S3 Ilmu Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, yang melakukan penelitian kolaborasi dengan Nurdhin Baroroh, mahasiswa Prodi S3 Ilmu Syariah. Keduanya meneliti tentang “Minoritas Muslim dan Representasi Politik dalam Pemilihan DPD Bali Tahun 2019”.
Tema penelitian ini didasari adanya fenomena politik yang menarik, yaitu terpilihnya senator Muslim yang mewakili Propinsi Bali. Sebagaimana diketahui, mayoritas penduduka Bali beragama Hindu, dan pemeluk Islam hanya sekitar 13%. Namun, pada pemilu tahun 2019, H. Bambang Santoso (UBS), calon satu-satunya dari muslim berhasil menduduki urutan ke empat calon dengan suara terbanyak. Dengan demikian, dia berhak menjadi wakil DPD Bali.Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan alasan atau faktor yang berpengaruh terhadap kemenangan UBS dalam pemilihan DPD, apakah hal ini berkaitan dengan menguatnya politik identitas atau karena faktor lain. Di samping itu penelitian ini juga akan menganalisis strategi yang digunakan minoritas muslim Bali dalam upaya memperjuangkan representasi politik. Siapakah para aktor yang terlibat dan bagaimana peran para aktor tersebut dalam mendorong upaya memenangkan kontestasi pemilihan anggota senator wakil daerah Bali.
Guna inventarisasi data penelitian, keduanya melakukan observasi ke Bali dan mewancarai informan dan narasumber penelitian, terutama UBS dan Tim suksesnya. Disamping itu keduanya juga mendatangi Kantor KPUD Bali untuk mendapatkan data perolehan suara dan data pemilih, serta mengunjungi Lembaga Kantor Berita Antara untuk mendapatkan rekaman peristiwa pelaksanaan pemilihan DPD dari media nasional. Informan lain yang diwawancarai adalah para pengurus partai politik Islam, tokoh masyarakat, dan warga masyarakat, baik yang muslim maupun Hindu.
Berdasarkan temuan sementara, keberhasilan UBS menjadi anggota DPD wakil Bali bukan karena menguatnya politik identitas. Para pemilih UBS tidak hanya muslim saja, tetapi terdapat pemilih dari kalangan Hindu. Hal ini menunjukkan bahwa terpilihnya UBS bukan karena adanya sentien keagamaan, tetapi karena keterbukaan warga masyarakat dalam memilih sosok yang dianggap mampu mewakili kepentingan masyarakat Bali. Faktor yang mendukung terpilihnya UBS adalahsocial capital, cultural capital,danpolitic capital.Ketiga modal dasar ini saling berkelindan dan menjadi penentu bagi UBS memenangkan kontestasi pemilihan DPD Bali.
Berita terkait: https://bali.antaranews.com/berita/288685/kunjungi-lkbn-antara-bali-peneliti-uin-yogyakarta-di-bali-tidak-ada-politik-identitas