Kiat-kiat menulis artikel di jurnal ilmiah

KIAT MENULIS ARTIKEL DI JURNAL ILMIAH

Menulis karya ilmiah menjadi sesuatu yang harus dilakukan oleh para akademisi, baik mahasiswa maupun dosen. Bagi mahasiswa, menulis karya ilmiah dapat berupa makalah atau paper, book atau article review, dan tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi). Demikian juga bagi dosen, menulis karya ilmiah merupakan bagian dari kewajiban melaksanakan tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, mau tidak mau, menulis harus menjadi habit atau kebiasaan bagi para akademisi. Bahkan kewajiban bukan hanya menulis tetapi juga mempublikasikan karya ilmiah di jurnal imiah nasional maupun internasional. Beberapa kiat untuk menulis dan mempublikasikan artikel di jurnal ilmiah adalah:

  • Harus responsive terhadap perkembangan keilmuan, yaitu dengan banyak membaca referensi mutakhir, terutama artikel jurnal ilmiah nasional maupun internasional. Semakin banyak membaca semakin trampil menulis.
  • Menyisihkan waktu yang cukup untuk menulis artikel. Menulis artikel ilmiah tidak boleh menjadi pekerjaan sampingan, tetapi memerlukan kerja yang focus.
  • Artikel ilmiah yang baik bedasarkan hasil riset yang baik, bukan hasil renungan, atau harapan. Oleh karena itu penulis harus melakukan riset sebelum menuangkannya pada artikel ilmiah.
  • Jika ingin mengubah laporan penelitian menjadi artikel ilmiah, maka harus ditulis ulang. Perhatikan template jurnal yang akan dituju untuk menyesuaikan gaya selingkungnya.

Demikian paparan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ali Sodiqin, M.Ag, Kaprodi S3 Ilmu Syari’ah, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada kegiatan Academic Writing. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama antara Prodi S3 Ilmu Syari'ah denganProgram Pascasarjana Institut Agama Islam (IAI) Tasikmalaya Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsungpada hari Selasa tanggal 14 Nopember 2023, mulai pukul 09.00 hingga selesai. Pelatihan Academic Writing dilaksanakan di Aula Pascasarjana ini diikuti oleh mahasiswa program magister Pendidikan Agama islam IAI Tasikmalaya.Kegiatan Academic Writing ini dibuka oleh Rektor IAI Tasikmalaya, Dr. Abdul Haris, M.Pd dan dilanjutkan sambutan oleh Direktur Pascasarjana, Dr. Dedi Ratno, M.Ag.

Prof. Ali juga menekankan bahwa ada hal-hal penting yang harus diperhatikan yaitu komposisi dan pengorganisasian tulisan. Secara umum, komposisi penulisan artikel ilmiah mengikuti model IMRaD, yaitu Introduction, Method, Result and Discussion. Introduction berisi tentang pendahuluan.Pastikan pendahuluan berisi permasalahan, signifikansi kajian, peta keilmuan (state of the arts) dan kebaruan (novelty), dan sudut pandang permasalahan (focus kajian). Method merupakan uraian singkat dan jelas bagaimana penelitian dilaksanakan. Termasuk dalam hal ini adalah penjelasan tentang pendekatan dan teori yang digunakan serta relevansinya dengan focus kajian.Result and discussion; menjelaskan hasil penelitian dan diskusinya. Bagian ini dapat berisi beberapa sub bab sesuai kebutuhan. Penyusunan sub babnya menggunakan model piramida terbalik, dimana sub bab terakhir merupakan inti pembahasan.

Dalam mengorganisasikan tulisan ilmiah, penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:

  • Hindari menulis kalimat yang bersifat menggurui, mendakwahi, karena penulis artikel adalah peneliti bukan pendakwah.
  • Setiap paragraf harus mengandung satu kalimat inti dan terhubung dengan paragraph selanjutnya.
  • Setiap kalimat sebaiknya didukung dengan referensi (jika diperlukan). Hindari satu paragraph yang tidak didukung oleh satu referensipun. Banyaknya referensi menunjukkan keluasan wawasan penulis terhadap tema yang sedang ditulis.

Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Pada saat sesi tanya jawab, mahasiswa banyak mengajukan pertanyaan terkait publikasi jurnal, mulai dari menentukan tema, pendekatan dan teori serta kita-kiat agar dapat dipublikasikan.

Liputan Terpopuler