Workshop Penguatan Metodologi Penulisan Disertasi

WORKSHOP PENGUATAN METODOLOGI PENULISAN DISERTASI

Disertasi memiliki peran penting dan strategis dalam jenjang pendidikan doktor (S3), karenamerupakan bukti kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian dan menghasilkan karya ilmiah yang orisinal.Disertasi tidak hanya sekadar persyaratan untuk meraih gelar, tetapi juga wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, berkontribusi pada ilmu pengetahuan, dan membuka peluang karir. Disertasi bukan hanya merupakan bentuk kemampuan akademik seorang doktor, tetapi juga membantu proses pengembangan diri, menguji kemampuan berpikir kritis dan menunjukkan kotribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Tanpa disertasi, seorang mahasiswa jenjang doktor tidak akan dapat dinyatakan lulus. Oleh karena itu, penulisan disertasi merupakan hal penting dan urgen bagi mahasiswa program doktor, karena menentukan kualitas keilmuan pada bidang keahlian yang dipilihnya.

Atas dasar argumen tersebut, Program Studi Doktor Ilmu Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga melaksanakan workshop penguatan metodologi penulisan disertasi bagi mahasiswa S3. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Bank Indonesia (BI) Yogyakarta pada tanggal 7 Juli 2025, mulai pukul 09.00 – selesai. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama antara Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga dengan BI Cabang Yogyakarta. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa Prodi S3 Ilmu Syari’ah yang juga merupakan pegawai dari Bank Indonesia.

Kegiatan workshop ini dilaksanakan di akhir semester satu, dengan tujuan agar mahasiswa S3 dapat sedini mungkin mempersiapkan berbagai tahapan penulisan disertasi. Setidaknya, di tengah kesibukan mereka sebagai pegawai BI dan sebagai pelaku wirasausaha, mereka bisa membuat time line yang terukur sehingga bisa menyelesaikan berbagai tugas perkuliahan dengan tepat waktu.

Tema yang dibahas dalam workshop ini tentang Riset sebagai “Mata Uang” Diplomasi Pengetahuan. Pemilihan tema ini disesuaikan dengan konteks pengetahuan dan lingkungan kerja mahasiswa yang banyak berkecimpung dalam dunia currency seperti BI. Mata uang selama ini dipahami dan digunakan sebagai alat tukar atau komoditas strategis yang memiliki nilai tawar tinggi di panggung regional, nasional, dan global. Oleh karenanya riset pun perlu dipahami dan disadari sebagai “mata uang” pula. Sebab, disadari atau tidak, riset menjadi alat tukar strategis dalam hubungan antarbangsa berbasis pengetahuan (knowledge-based exchange). Dalam konteks ini, sebagai alat tukar strategis, riset harus diberdayakan sebagai diplomasi pengetahuan yang bisa memberikan dampak maupun manfaat sosial bagi masyarakat, negara, maupun dunia global.

Bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Dr. Khalid Zulfa selaku kaprodi S3 dan Prof. Dr. Fathorrahman selaku Sekprodi. Desain kegiatan ini adalah dengan model diskusi mendalam tentang tema proposal disertasi mahasiswa S3. Dr. Khalid Zulfa memberikan berbagai kiat penulisan disertasi. Beliau juga menegaskan bahwa hasil riset perlu diberdayakan dan tidak hanya berhenti sebatas karya jurnal, akan tetapi hasil riset harus menjadi rute pemberdayaan masyarakat agar memperoleh kontribusi pengetahuannya.

Dengan demikian, kehadiran mereka sebagai pelaku perbankan dan pelaku wirausaha yang sedang meningkatkan kapasitas keilmuannya di jenjang doktoral, mampu membentuk mereka menjadi intelektual muslim yang berdampak, memiliki komitmen untuk mengkonversi hasil risetnya bukan sekedar publikasil global, melainkan juga inovasi sosial.

Berita Terkait

Berita Terpopuler